PSSI Beri Tanggapan Soal Gas Air Mata di Kanjuruhan
- Istimewa
Sebelum pertandingan kami workshop, dan kami juga sampaikan baik oleh PSSI maupun LIB kepada panpel, dan klub tentang standardisasi pelaksanaan kompetisi yang tentu setelah ini pasti ada kajian-kajuan seperti yang dsaimpaikan pak presiden (Joko Widodo) dan Menpora (Zainudin Amali). Kami akan mengkaji kembali tentang perjalanan dan kompetisi Liga 1 khususnya, dan kompetisi lainnya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi. Suporter tuan rumah menerobos masuk ke dalam lapangan begitu pertandingan usai. Mereka melampiaskan kekesalan karena tim jagoan kalah 2-3 dari Persebaya.
Massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua petugas kepolisian meninggal dunia. Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa. Nah, saat itulah massa panik dan mundur hingga terjadi penumpukan orang, sehingga banyak yang pingsan dan terinjak-injak.
"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ujar Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta.
Selain itu, dilaporkan sebanyak 13 kendaraan rusak. 10 mobil merupakan kendaraan dinas polisi. 3 merupakan mobil pribadi.