Begini Strategi Mundjidah-Sumrambah Tangani Stunting di Jombang
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Mundjidah Wahab - Sumrambah sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 di Pilkada Jombang, punya strategi penanganan stunting. Bahkan strategi ini telah dia terpakan di era kepemimpinannya satu periode kemarin.
Strategi dan upaya penanganan stunting yang jadi prioritas pemerintah itu, diungkapkan putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Hasbullah pada saat debat terakhir Pilbup Jombang, di Ballroom Hotel Yusro Sabtu, 16 November 2024 kemarin.
Mundjidah mengungkapkan, pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu program yang diprioritaskan guna mewujudkan lahirnya generasi emas tahun 2045. Salah satunya yakni dengan membangun belasan ribu MCK.
"Untuk menurunkan stunting, kita telah melakukan pencegahan dengan membangun 19,429 MCK dalam waktu 5 tahun," kata Mundjidah.
Ia menegaskan dalam penanganan stunting Pemkab Jombang, juga bekerja sama dengan UNICEF untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.
"Kita juga telah bekerjasama dengan UNICEF untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kapasitas tenaga Ormas untuk pendidikan masyarakat dalam mencegah stunting," ujarnya.
Ia pun menyebut bahwa program penanganan stunting, juga menjadi program kerja pada periode kedua ini, bila nantinya masyarakat memberikan amanah padanya untuk kembali memimpin Jombang.
"Kita menyiapkan berbagai program guna meningkatkan kapasitas tenaga medis serta menyiapkan langkah-langkah penanganan medis yang tepat," tuturnya.
"Selain itu, pelibatan kader-kader posyandu dalam melakukan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Jombang tentu kita lakukan," katanya.
Perlu diketahui, debat terakhir Pilkada Kabupaten Jombang, berlangsung di Ballroom Hotel Yusro Jombang. Dalam debat kali ini, KPU Kabupaten Jombang menghadirkan 5 orang panelis.
Para panelis tersebut, yakni Ali Hamdan dosen Fakultas Syariah dan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Slamet Hermansyah pegiat Pemilu JPPR Jatim, serta M Shoim Anwar, dosen Universitas Adi Buana Surabaya.
Panelis berikutnya, yakni Moh Maskurudin Hafid, Direktur Akademi Pemilu dan Demokrasi-APD, serta Moh Aan Anshori, dosen School of Entrepreneurship and Humanities Universitas Ciputra Surabaya.
Dalam debat kali ini, KPU memberikan kesempatan kepada kedua Paslon kontestan Pilkada Jombang untuk didampingi oleh 125 orang pendukungnya.