Kunjungi Kota Batu, Emil Dardak Bahas Tantangan hingga Solusi Bersama Pelaku Wisata dan Ekraf
- VIVA Malang (Galih Rakasiwi)
Batu, VIVA – Calon Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu dengan para pelaku wisata dan ekonomi kreatif (Ekraf) Kota Batu saat L Grand Launching Warung Sangguran Kota Batu di Jalan Ir Soekarno 151, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Rabu 13 November 2024.
Acara tersebut menjadi ajang penting bagi pelaku wisata dan ekraf untuk menyampaikan aspirasi terkait berbagai tantangan yang dihadapi di dunia yang mereka geluti.
Acara dibuka oleh penyelenggara, Nine Dhita, yang memimpin prosesi gunting pita dan penandatanganan prasasti oleh Emil Dardak.
Selanjutnya, dialog dimulai dengan kehadiran perwakilan dari berbagai organisasi pariwisata dan ekraf, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (BAPTA), Batu Golf Club (BGC), Indonesia Home Stay Association (IHSA), dan Gekrafs Kota Batu.
Dalam kesempatan ini, Emil Dardak mendengarkan secara langsung berbagai keluhan dari perwakilan industri. Tony, salah satu pengusaha biro perjalanan wisata, mengeluhkan minimnya fasilitas dan pelayanan di destinasi wisata Bromo serta dampak buruk dari kenaikan harga tiket.
Menurutnya, perubahan tersebut menyebabkan beberapa klien membatalkan rencana perjalanan mereka. Selain itu, Tony menyoroti persaingan harga yang tidak sehat dari paket wisata yang dijual melalui media sosial tanpa memperhatikan standar kualitas pelayanan.
“Service yang ditawarkan sangat jauh di bawah standar yang biasanya diberikan oleh biro perjalanan profesional resmi. Ini membuat kami sulit bersaing secara sehat,” ujarnya
Selain itu, Ketua IHSA Kota Batu menambahkan, jika ada kekhawatiran terkait belum adanya lisensi resmi bagi usaha home stay.
Dia mengharapkan dukungan pemerintah untuk mendampingi pengusaha home stay dalam mendapatkan legalitas dan mengatasi masalah penipuan penyewaan home stay fiktif yang marak di media sosial.
"Jika dibiarkan tentu bisa menurunkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis ini. Kami khawatir akan menurunnya kepercayaan konsumen akibat maraknya penipuan home stay fiktif,” tuturnya.
Sementara itu, Emil Dardak memberikan tanggapan dan solusi. Ia menyoroti pentingnya lisensi bagi pramuwisata sebagai bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme di sektor pariwisata.
Selain itu, Emil juga menjelaskan sejumlah upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan infrastruktur untuk mendukung akses ke tempat-tempat wisata di Jawa Timur, seperti perbaikan dan pelebaran ruas jalan utama menuju kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru (KSPN).
"Ruas jalan provinsi menuju destinasi wisata seperti Kejayan - Tosari, Kejayan - Purwosari, dan Purwadadi - Nongkojajar telah mendapatkan peningkatan struktur dan kapasitas sejak tahun 2019 hingga 2021. Perbaikan ini terus berlanjut, termasuk pemeliharaan rutin yang kami jadwalkan setiap tahunnya," katanya.
Emil juga menyoroti peningkatan struktur jalan di jalur Karanglo - Pendem hingga Malang - Pendem yang telah ditangani secara berkelanjutan sejak 2019-2021. Ia menegaskan bahwa perhatian pada infrastruktur adalah bagian dari upaya besar Jawa Timur dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata daerah.
Sesi dialog yang berlangsung selama satu jam dan berlanjut dengan diskusi bisnis ekraf yang dihadiri oleh CEO Baba Rafi Enterprises, Hendi Setiono, serta Ketua Gekrafs Jatim, Cak Rian, yang memberikan tambahan wawasan tentang peluang pengembangan bisnis ekonomi kreatif di Jawa Timur.