Pengunjung Keluhkan CFD Malang Karena Marak PKL Liar
- VIVA Malang
Malang, VIVA – Beberapa pekan terakhir Car Free Day (CFD) Jalan Ijen Malang kembali diwarnai munculnya para pedagang kaki lima yang mengganggu kenyamanan pengunjung.
Puluhan pedagang nampak berjajar di sepanjang Jalan willis dan Jalan Retawu yang merupakan akses menuju lokasi CFD yaitu jalan Ijen. Padahal menurut Perda, kawasan ini diharuskan steril dari para pedagang kaki lima.
Selain mengganggu ketertiban dan keindahan Kota Malang, munculnya pedagang liar banyak dikeluhkan oleh pengunjung yang akan ke CFD.
Alvin contohnya, ia bersama keluarganya ingin refreshing dan jalan-jalan di CFD. Sambil mendorong ibunya yang memakai kursi roda Alvin berjalan menuju CFD. Untuk sampai ke CFD ia harus beristirahat beberapa kali karena lokasi parkir yang terlalu jauh.
"Kami menyayangkan akses parkir yang digunakan untuk para PKL berjualan, karena ini memaksa pengunjung harus berjalan jauh jika ingin ke CFD. Terutama pengunjung yang mengendarai mobil," ujar Alvin.
Keluhan lainnya datang dari Dina, warga Gading Kasri Malang. Dina rutin datang ke CFD sebulan sekali. Sambil menggendong anaknya, Dina nampak terengah-engah sampai ke CFD.
"Saya hampir sebulan sekali ke CFD mas, tapi Minggu ini (22 September 2024) kami dipaksa parkir di tempat yang jauh karena tempat parkirnya dipakai pedagang berjualan," tutur Dina.
Tak hanya dari pengunjung, keberadaan PKL liar juga dikeluhkan oleh para pedagang kaki lima yang terpusat di Museum Brawijaya Malang. Mereka menyayangkan munculnya pedagang liar di jalan willis dan Jalan Retawu yang menjadi akses ke CFD.
Menurut Iwan S, Ketua Paguyuban Pedagang Museum, Keberadaan PKL liar ini menurunkan pendapatan pedagang Museum Brawijaya.
"Di paguyuban kami terdapat lebih dari 300 pedagang. Beberapa minggu terakhir hampir semua anggota kami merasa resah karena penurunan omset berjualan yang cukup siginifikan," ujar Iwan.
Iwan menyayangkan pembiaran terhadap para pedagang liar ini sebab sudah melanggar Perda Kota Malang.
"Kami pedagang Museum Brawijaya berkomitmen mentaati Perda sesuai anjuran Kasatpol PP agar melokalisir pedagang ke dalam Museum Brawijaya. Tapi setelah kami tertib malah muncul pedagang liar yang terkesan dibiarkan sehingga berdampak ke penghasilan pedagang dalam museum," kata Iwan.
Iwan berharap aparat berwenang dalam hal ini Satpol PP segera mengambil tindakan untuk menertibkan pedagang liar. Karena jika hal ini dibiarkan ia khawatir banyak pedagang museum yang akan keluar dan ikut berjualan di sepanjang Jalan Willis dan Retawu bahkan jalan Ijen yang menjadi pusat CFD.