KPU Jombang Tetapkan 1 Juta Lebih Pemilih dalam Pemilu 2024

Kantor KPU Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Dari beberapa kategori tersebut memang jumlah TMS terbanyak karena pemilih meninggal dunia dan pemilih ganda. Hal itu, disebabkan mobilisasi penduduk yang terjadi hampir puluhan setiap harinya. 

"Berdasarkan informasi dari Dispendukcapil mobilisasi penduduk yang masuk dan keluar sangat banyak. Misalnya si A warga Jombang pindah ke Mojokerto dan kemudian oleh KPU Mojokerto akan di update melalui Sidalih (Sistem Informasi Data Pemilih)," tuturnya.

"Itu ketika di udate maka Sidalih akan terdeteksi ganda dengan Jombang. Sebagai tindaklanjutnya kita koordinasi dengan KPU Mojokerto untuk mencoret yang di Jombang," ujar Burhan.

Pihaknya menegaskan, data pemilih memang terus berubah. Misalnya, dibandingkan data Data Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) jumlahnya menurun sekitar 2.257 dari jumlah DPSHP sebanyak 1.013.659. 

"Ya ada penurunan," katanya.

Burhan menjelaskan, pengolahan data hingga masuk ke tahap DPT sudah melalui tahapan cukup lama, mulai 14 Februari 2023 dengan melibatkan 3.045 orang. 

"Mulai dari mengolah data dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dari Dukcapil dimutakhirkan oleh tim Rendata KPU Jombang secara intensif hingga pada hari ini bisa ditetapkan sebagai DPT untuk pemilu 2024," tuturnya.