Bedakan Tumpukan Sampah di Pasar Induk Among Tani
- VIVA Malang (Galih Rakasiwi)
"Sesuai dengan SK yang diterbitkan oleh Diskumperindag Kota Batu dan UPT Pasar Induk serta hasil hearing dengan DPRD, sampah Pasar Pagi dikelola oleh KSM. Semua kelompok sepakat bahwa sampah diambil oleh KSM dengan biaya jasa pengambilan sampah sebesar Rp 2.000 per hari dari setiap pedagang," kata Rokim.
Ia menambahkan bahwa dalam praktiknya, terdapat toleransi bagi pedagang yang mengalami dagangan sepi untuk tidak membayar jasa pengambilan sampah. Namun, untuk jasa penataan atau bongkar pasang lincak, pedagang tetap dikenakan biaya Rp 6.000 per hari.
Dengan demikian, total biaya yang harus dikeluarkan pedagang untuk pengelolaan sampah dan bongkar pasang lincak adalah Rp 8.000 per hari.
"Dari total biaya tersebut, dana digunakan untuk menggaji 36 pekerja dan operasional KSM yang beranggotakan lima orang. Gaji yang diberikan kepada pekerja adalah Rp 3 juta per bulan. Mereka dituntut bekerja cepat dalam membersihkan sampah serta bongkar muat lapak," tuturnya.
Menanggapi itu salah satu pedagang berharap meski memiliki sistem pengelolaan masing-masing, masih ada kendala di lapangan, terutama dalam pemisahan sampah antara Pasar Induk Among Tani dan Pasar Pagi.
"Harapan kami, ada pengawasan lebih ketat dan penegasan dalam sistem pengangkutan sampah agar tidak ada lagi keluhan soal bau menyengat maupun air lindi yang mencemari sekitar. Sehingga lingkungan tetap bersih dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Itu paling penting," tuturnya.