Lima Pelaku Penipuan Berkedok Program MBG Ditangkap

Pertemuan yang digerebek oleh personel TNI Kodim 0819/Pasuruan
Sumber :
  • Hari Mujianto / Pasuruan

Pasuruan, VIVA – Lima orang berhasil diringkus oleh pihak TNI dari Kodim 0819/Pasuruan atas dugaan penipuan berkedok sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis, 30 Januari 2025 kemarin. 

Peristiwa ini terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat terkait kegiatan sosialisasi yang dinilai mencurigakan di Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan

Para pelaku yang mengaku sebagai perwakilan pemerintah pusat ini ternyata melakukan modus operandi yang cukup licik.

Dengan dalih menawarkan kemitraan dalam program MBG, para pelaku yang mengatasnamakan perusahaan Halal Bergizi (Halberk) ini menggelar pertemuan dengan puluhan pelaku usaha katering. 

Menariknya, tidak ada persyaratan resmi seperti izin usaha atau standar gizi yang diajukan sebagai syarat kerja sama.

"Yang lebih mengejutkan, mereka meminta sejumlah uang yang cukup besar kepada para peserta sosialisasi, mulai dari Rp600 ribu hingga Rp1,4 juta dengan alasan yang tidak jelas," ujar petugas Kodim 0819/Pasuruan, Dimas. 

Atas tindakannya tersebut, para pelaku diamankan dan dibawa ke Makodim 0819/Pasuruan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polres Pasuruan Kota guna penyelidikan lebih mendalam.

"Kami masih dalam tahap penyelidikan," ungkap Aipda Junaidi, Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, pada Jumat, 31 Januari 2025. 

Dimas, mengimbau bahwa dari kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan tawaran menggiurkan, terutama yang mengatasnamakan program pemerintah. 

Sebelum memutuskan untuk terlibat dalam suatu kerjasama, pastikan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap pihak yang menawarkan dan program yang ditawarkan.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah tergiur dengan janji-janji manis dan selalu melakukan pengecekan terhadap pihak-pihak yang menawarkan kerjasama atau peluang bisnis," kata Dimas.