Banjir Mulai Surut, Disperta Jombang Mulai Data Petani yang Gagal Panen

Salah satu sawah di Desa Kedung Melati, Kesamben.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Banjir akibat luapan air sungai, yang disebabkan intensitas curah hujan tinggi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tak hanya merendam pemukiman warga. Banjir juga merendam area persawahan milik petani di sejumlah kawasan. 

Hal ini membuat para petani di kota santri dipastikan gagal panen usai sawahnya terendam air, meski saat ini banjir sudah surut. Untuk itu, Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, saat ini masih melakukan pendataan tanaman petani yang mati akibat dampak banjir.

"Kondisi saat ini sejumlah lahan pertanian yang terendam banjir mulai surut. Tapi juga masih ada yang terendam," kata Kepala Disperta Jombang, M Rony, Kamis, 30 Januari 2025.

Lebih lanjut ia merinci seperti di area persawahan di Dusun Balongsono, Desa Talun Kidul, Kecamatan Sumobito yang sebelumnya seluas 30 hektare terendam banjir kini sudah mulai surut. 

"Hari ini sudah mulai surut, sudah terlihat tanamannya," ujarnya.

Ia menyebut sawah yang terendam banjir di Dusun Balongsono dikarenakan pintu dam Yani tertutup. Kini pintu air sudah terbuka dua, sehingga airnya menjadi lancar. 

Ia pun menjelaskan bahwa Disperta Jombang mencatat, banjir merendam 530 hektare areal pertanian. Kondisi banjir terparah di Kecamatan Kesamben mencapai 427 hektare.