Cegah Banjir, Drainase Soehat Kota Malang Dibangun Setelah Idul Fitri 2025

Kawasan Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA – Kawasan Jalan Soekarno - Hatta, Kota Malang sering kali dilanda banjir sesaat dikala hujan turun dengan intensitas tinggi. Pembangunan drainase diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan itu. 

Kepala DPUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulhardjanto mengungkapkan bahwa rencana pembangunan proyek drainase di kawasan Soehat masuk skala prioritas Pemkot Malang. Tujunanya mengurangi banjir di sejumlah titik. Kemungkinan proyek ini digarap pasca Idul Fitri 2025 nanti. 

"Drainase Soehat sekarang dalam proses pengadaan. Rencananya, setelah lebaran pekerjaan konstruksi di mulai," kata Dandung, Senin, 20 Januari 2025. 

Pembangunan drainase Soehat ini bakal menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Jatim sebesar Rp32 miliar. Jika proyek dikerjakan April 2025 maka target realisasi rampung pada Oktober 2025. Target pengerjaan rampung selama 6 bulan saja. 

"Mudah mudahan Oktober nanti menjelang musim hujan saluran drainase di Suhat itu sudah bisa aktif. Pakai APBD Provinsi, kemarin disampaikan nilainya Rp32 miliar," ujar Dandung. 

Disisi lain mereka juga melakukan penanganan jaringan drainase sekitar kawasan Soehat. Sebab, dampak banjir di Soehat mengalir ke sejumlah titik. Jaringan drainase akan diarahkan langsung ke Sungai Brantas. 

"Karena dampak banjir di Suhat kan tak hanya dari sana saja. Dari wilayah Sengkaling juga. Jadi sharing kami, salah satunya kami membuatkan sudetan penanganan drainase di Jalan Candi Panggung barat. Itu nanti kami integrasikan dengan drainase Suhat. Jadi air bisa langsung mengalir ke Sungai Brantas," ujar Dandung. 

Dandung optimis pembangunan jaringan drainase Soehat bisa mengurangi intensitas banjir di sejumlah titik sekitar kawasan Soehat mulai dari Kedawung, Purwantoro, Sulfat. 

"Kalau ini nanti jadi, itu bisa mengurangi banjir di wilayah Kedawung, Purwantoro, Sulfat, termasuk di kawasan jalan bunga bunga. Pengurangan air diproyeksikan antara 50 sampai 70 persen, besar banget. Jadi mudah mudahan pembangunannya lancar," tutur Dandung.