Marak PKL Liar di CFD Malang, Satpol Melempem Dishub Pasang Badan

Kondisi PKL di CFD Malang
Sumber :
  • VIVA Malang

Malang, VIVA – Dua bulan terakhir setiap Minggu ratusan pedagang kaki lima (PKL) berjejer di bahu jalan disepanjang Jalan Retawu dan Jalan Willis yang merupakan akses jalan menuju area Car Free Day Jalan Besar Ijen, Kota Malang

Kondisinya semrawut hingga mengganggu akses jalan. Belum lagi area parkir sepeda motor yang tidak tertata rapi, membuat banyak pengunjung harus berdesakan untuk menuju area CFD

Ironisnya diujung kedua jalan tersebut terdapat kendaraan Satpol PP beserta sejumlah anggotanya. Tidak ada imbauan bahkan teguran kepada para PKL meskipun mereka berjualan di area terlarang. 

Kondisi ini membuat keberadaan PKL semakin meraja-lela. Salah satu petugas Satpol PP mengatakan mereka tidak bertindak karena belum ada perintah pimpinan.

Menjamurnya PKL di dua jalur akses menuju CFD ini banyak dikeluhkan pengunjung. Sebagian besar mereka kaum lansia dan penyandang disabilitas. 

Sebab mereka terpaksa memarkirkan kendaraan terutama mobil di tempat yang cukup jauh. Hal ini karena area yang seharusnya buat parkir mobil di pakai PKL berjualan. 

Keresahan juga dirasakan oleh pedagang yang berjualan di area Museum Brawijaya Malang. Menurut Sugeng Syamto pengelola Wisata Belanja Ijen, keberadaan PKL di dua jalan tersebut berdampak signifikan. 

"Para pedang WBI mengeluhkan turunnya pendapatan mereka. Bahkan banyak pedagang yang tidak laku sama sekali” katanya, Rabu, 16 Oktober 2024. 

Sugeng menambahkan para pedagang museum ini taat akan aturan. Mereka dulu juga berjualan di jalan wilis dan Retawu tapi mereka bersedia direlokasi di dalam Museum.

"Tapi kalau akhirnya di dua jalan tersebut PKL bebas berjualan terus bagaimana dengan komitmen Pemerintah sebelumnya?. Awalnya satpol PP berjanji akan menindak PKL liar jika pihak Museum bisa mengkondisikan pedagang malam dan pedagang depan Museum. Namun setelah dua hal itu bisa diselesaikan tetap tak kunjung bertindak," ujar Sugeng.

Meski sudah banyak keluhan baik dari pengunjung maupun pedagang resmi yang disampaikan melalui media sosial maupun media masa, belum ada tindakan aparat untuk menertibkan para PKL. 

Bahkan ketika di konfirmasi Kasatpol PP Kota Malang, Heru Mulyono terkesan lepas tangan dan meminta wartawan menanyakan ke Dinas Perhubungan sebagai koordinator manajemen CFD. 

"Terkait ini silahkan ke Dishub. Ada beberapa hal yang belum bisa saya sampaikan," kata Heru. 

Jika Dishub Kota Malang sudah mengambil langkah, Heru mengaku bahwa Satpol PP hanya tinggal menunggu instruksi untuk melakukan tindakan, meski hal tersebut sepenuhnya merupakan kewenangannya. 

"Kita tunggu saja, apa ada instruksi khusus," ujar Heru. 

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan ranah penertiban PKL adalah Satpol PP. Meski begitu pihaknya akan melakukan koordinasi untuk menertibkan kedua kawasan tersebut yaitu jalan Retawu dan jalan Willis. 

"Dua kawasan tersebut memang menjadi problem CFD,” kata Widjaja, Selasa, 15 Oktober 2024. 

Ia mengungkapkan dalam pelaksanaan CFD ada tim gabungan yang dimana Dishub Kota Malang menjadi koordinator utama.

"Pada pelaksanaan ini ada fungsi dan tugasnya masing-masing. Seperti Disnaker-PMPTSP terkait perizinan dan Satpol PP itu soal penertiban PKL," ujar Widjaja. 

Merespon keluhan pengunjung, pihaknya tidak tinggal diam. Dalam waktu dekat, ia akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Malang untuk mengambil tindakan atas aduan keresahan tersebut.

"Kami akan ambil langkah melakukan penertiban dan memberikan arahan, tapi yang berwenang mengambil langkah Satpol PP, karena ada tugas fungsi masing-masing. Jadi kami koordinasi langsung mengambil langkah apa yang paling tepat di lapangan bersama Satpol PP," tuturnya. 

Dengan begitu, ia siap untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Terlebih, keresahan ini tak hanya dikeluhkan pengunjung CFD, tetapi juga para PKL resmi yang ikut merasa dirugikan.

"Dalam rangka memberikan layanan masyarakat, sepanjang yang kami lihat dan kami dengarkan keluhannya, kami lakukan langkah strategis," tuturnya.