Pemkab Jombang, Kukuhkan Pokdarwis 2024
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata mengukuhkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tahun 2024.
Pengukuhan ini dihadiri Pj Bupati Jombang yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jombang, Wingyo Handoko.
Selain itu pengukuhan 15 Pokdarwis ini juga dihadiri Kepala Disporapar Jombang Bambang Nurwijanto, serta 15 kepala desa.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jombang, Wingyo Handoko mengatakan, pengukuhan Pokdarwis ini dilaksanakan bertujuan agar tempat wisata didesa dapat berkembang dan pengurusnya dapat membuat suatu inovasi di desa untuk mensejahterakan masyarakat.
"Dengan kesungguh sungguhan para pengurus dalam bekerja dan melakukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan berbagai sektor maka tujuan Pokdarwis akan tercapai," katanya, Sabtu, 28 September 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan antusias dari peserta Pokdarwis sangat luar biasa karena peserta sudah berproses dan sudah tahu produk yang dijual, tinggal inovasi dari Disporapar dalam branding dan promosi tempat wisata dan produk yang ada di desa di Kabupaten Jombang.
"Kami berharap dengan adanya pengukuhan Pokdarwis dapat memajukan kunjungan sektor pariwisata di Kabupaten Jombanng. Serta dapat menambah daya tarik wisatawan lokal dan regional untuk datang ke desa," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Kepala Disporapar Jombang, Bambang Nurwijanto, adanya Pokdarwis merupakan suatu bentuk perhatian dari pemerintah untuk memajukan sektor Pariwisata di desa.
"Kami melaksanakan Pokdarwis agar potensi potensi yang ada di desa bisa di kembangkan, baik dari produk kuliner, pakaian, serta berbagai pariwisata yang lain," tuturnya.
Sementara itu, Achamd Yusuf salah satu narasumber dari Java In Paradise Wonosalam menambahkan, dengan pengukuhan Pokdarwis dapat mengangkat ekonomi kreatif dan dapat mengembangkan integrated tourism (Pariwasata Terpadu).
"Integrated Tourism adalah jenis pariwisata yang memiliki hubungan yang jelas dengan lokasi, sumber daya, aktivitas, produk, produksi, dan layanan setempat mulai dari peternakan, perkebunan, perikanan yang dapat dikemas menjadi satu wisata," katanya.
Achmad menyebut di setiap desa mempunyai suatu potensi tempat wisata contohnya perkebunan, yang bisa dikemas mulai dari penataan kebun, pemilihan jenis tanaman, dan yang terpenting adalah membuat produk olahan unggulan.
"Setiap desa pasti memiliki produk unggulan tinggal bagaimana mengemasnya kemudian mendorong di tiap didesa ada wadaj untuk memberi pelatihan kepada masyarakat agar produk yang ada dapat menjadi suatu nilai ekonomi," ujarnya.
Untuk itu, sambung Achmad, perlu dilakukan pelatihan-pelatihan untuk memasarkan suatu produk lokal di era digital agar dapat bersaing dengan produk produk yang sudah ada di pasaran.
"Saya berharap di seluruh desa di kabupaten Jombang dapat menginventarisir potensi yang dimiliki di desa masing masing dan berkoordinasi untuk mengembangkan potensi yang sudah ada," tuturnya.