Minggu ke 7, Pembangunan Gedung IGD RSUD Ploso Jombang Diduga Minus 10 Persen
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Sesuai schedule proyek pembangunan ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasuki minggu ke 7.
Meski sudah memasuki minggu ke 7, progres pekerjaan yang dilakukan oleh CV Melati Kurai ini, mengalami minus. Tak tanggung-tanggung minus pekerjaan diduga mencapai 10 persen.
Saean Efendi pejabat pembuat komitmen (PPK) RSUD Ploso, membenarkan adanya keterlambatan progres pekerjaan itu.
"Pekerjaan sudah dikerjakan cuman kan terlambat, sehingga progresnya itu minus," kata Saean, Sabtu 10 Agustus 2024.
Ia menegaskan sesuai schedule pekerjaan, pada minggu ke 7, harusnya sudah mencapai 10 persen lebih, akan tetapi adanya keterlambatan material membuat pekerjaan proyek minus beberapa persen.
"Ini kan masuk minggu ke 7. Dan untuk minggu ke 6 itu harusnya sudah mencapai sekitar 16 persen minggu ini. Minusnya 9 sampai 10 persen, ya pekerjaan masih sekitar 7 persen," ujarnya.
Ia mengaku untuk mengejar keterlambatan progres pekerjaan itu, pihak kontraktor diminta untuk melakukan beberapa upaya, salah satunya mendatangkan material.
"Alhamdulillah sekarang progresnya bagus, jadi pekerjanya sekarang ditambah, jam kerjanya ditambah sampai malam, material kemudian kapoldingnya juga sudah pada datang semuanya," ujarnya.
Ia pun optimis bila proyek senilai Rp4,9 miliar dari anggaran DBHCHT ini akan rampung sesuai kontrak.
"Insya allah pekerjaan akan selesai sesuai dengan target, yakni selesai sesuai dengan schedule pekerjaan yang ditentukan dalam kontrak," tuturnya.
Untuk mengejar keterlambatan proyek itu, ia meminta pada kontraktor untuk melakukan tiga hal.
"Jadi solusi untuk mengejar keterlambatan yakni, menambah pekerja, jam kerja dan mempercepat kedatangan material," katanya.
Saat ditanya apakah kendala utama terjadinya minus itu, ia menyebut salah satu penyebabnya memang adalah terkait dengan masalah mendatangkan material. Karena di Jombang tidak ada dan harus didatangkan dari luar Jombang.
"Materialnya ada yang dari Sidoarjo, Surabaya. Soalnya mereka (kontraktor) belinya itu gak bijian tapi langsung beberapa truk. Jadi mereka itu kesulitan nyari material di Jombang," ujar Saean.
"Materialnya itu besi mas. Sementara ini material utamanya adalah besi. Dan ukurannya mulai 12, 13, 16, dan 19. Dan itu semua harus SNI," tuturnya.
Ia pun berharap meski ada keterlambatan progres pekerjaan, pihak pelaksana proyek bisa menyelesaikan bangunan ruang IGD lantai 2 dan 3 tepat waktu.
"Targetnya 150 hari kerja, sampai akhir November. Mulai pekerjaan akhir Juni sampai akhir November," kata Saean.
Seperti diberitakan sebelumnya, diduga proyek pembangunan ruang IGD RSUD Ploso, dikerjakan oleh pihak kedua.
Dimana rekanan pihak kedua ini, berasal dari Jombang, dan mendapat pekerjaan dari CV yang memenangkan lelang.