Merasa Sendirian saat Dirawat, Pasien RSUD Jombang Nekat Mau Pulang Paksa
- VIVA Malang/Elok Apriyanto
Saat ditanya terkait bahwa pasien mengaku tidak jadi operasi lantaran tak ada biaya, Ma'murotus pun membantah hal tersebut.
"Bukan ya, mungkin itu persepsi dari si pasien itu sendiri. Karena dari awal pasien itu sudah direncanakan operasi, dan ketika keluarga tidak ada yang datang untuk mengurus ke Dinas Sosial, petugas kami telpon ke bidan Desa (Dukuhmojo)," tuturnya.
"Kita selanjutnya minta nomor telepon keluarga pasien, dan akhirnya ketemu mas Andreas ini (keponakan Bambang), dan juga telpon ke pak Kasun," katanya.
Setelah berhasil menghubungi keluarga dan pihak Desa, sambung Ma'murotus, dilakukanlah koordinasi terkait pengurusan kartu program pelayanan kesehatan masyarakat miskin (yankesmaskin) untuk mengcover biaya pengobatan Bambang.
"Jadi rumah sakit tidak pernah membahas urusan pembiayaan di depan, itu tidak pernah. Buktinya ia sudah dilakukan pemasangan alat bantu buang air kecil tanpa menunggu biaya," ujarnya.
"Biayanya nanti kami berkoordinasi dengan dinas sosial, kemudian dengan dinas kesehatan dan juga hari ini kita sudah koordinasi dengan desa. Karena suratnya nanti desa, dan biayanya ditanggung pemerintah daerah, yankesmaskin provinsi karena KTP nya (Bambang) adalah (warga) Madiun," tuturnya.
Kondisi saat ini pasien memang sudah membaik, dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, seperti buang air kecil atau buang air besar.