Usai Bawa Piala Adipura Keliling Kota, Pj Wali Kota Malang Incar Adipura Kencana
- Viva Malang/Uki Rama
Malang, VIVA – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sukses meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Besar dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk tahun 2023. Ini adalah kedua kalinya Pemkot Malang menyabet piala serupa setelah sebelumnya di tahun 2022 lalu.
Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pun langsung mengarak Piala Adipura keliling Kota Malang menggunakan mobil jeep. Sambil ramah ke warga, Wahyu Hidayat terus menebar senyuman sambil melambaikan tangan pada segenap warga yang menanti rombongan dipinggir jalanan Kota Malang, pada Jumat, 8 Maret 2024.
Arak-arakan Piala Adipura diikuti oleh sejumlah rombongan Pemkot Malang mengendarai mobil jeep dan bus Malang City Tour atau Macito. Lalu, ada rombongan pasukan Dinas Lingkungan Hidup yang mengendarai motor bak sampah yang biasa digunakan untuk mengangkut sampah.
Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat usai kirab Piala Adipura menegaskan bahwa Pemkot Malang menargetkan Piala Adipura Kencana. Dimana variabel penilaian untuk Kota Malang sebenarnya hanya kurang 1. Jika Piala Adipura Kencana berhasil diraih maka Kota Malang akan sejajar dengan Surabaya sebagai kota besar di Jatim yang telah meraih Piala Adipura Kencana.
"Kita kan piala Adipura ini 84, untuk jadi Adipura kencana nilainya 85 minimal, seperti Surabaya. Beberapa ketentuan sebetulnya sudah kita lengkapi semua. Mulai dari laporan pendidikan, perdagangan, kemudian komunitas, TPA semua nilai sudah baik. Tinggal satu ini memang butuh satu inovasi lagi yang memang nanti menjadikan Kota Malang ini menjadi viral untuk bisa menangani terkait sampah," kata Wahyu.
1 variabel kekurangan yang membuat Pemkot Malang gagal meraih Piala Adipura Kencana dan hanya meraih Piala Adipura karena inovasi DLH dianggap belum memasyarakat. Salah satunya, masih banyak masyarakat yang belum mengenal inovasi dan terobosan DLG dalam menjaga lingkungan dan kebersihan sampah di Kota Malang.
"Kita sebetulnya sudah ada beberapa trobosan inovasi yang kita lakukan terutama dari komunitas lingkungan. Hanya dianggap belum memasyarakat. Itulah pesannya dari kementerian lingkungan hidup kita tinggal memasyarakatkan saja," ujar Wahyu.
Meski begitu Wahyu tetap memuji langkah DLH Kota Malang bersama komunitas lingkungan atas kerja kerasnya selama ini. Dia berpesan inovasi yang sudah dilakukan sudah bagus hanya kurang viral sehingga masyarakat belum sepenuhnya mengetahui. Dia meminta prestasi ini harus dipertahankan, sembari melengkapi kekurangan penilaian agara edisi berikutnya membawa Piala Adipura Kencana ke Kota Malang.
"Kurang sedikit saja, inovasi semua sudah lengkap, kita tinggal memviralkan apa yang sudah dilakukan DLH. Tim juri kan ini sudah bagus kemudian di cek ada warga gini gak tahu nah itu. Mudah mudahan ini tinggal kita sosialisasikan. Kita memasyarakatkan inovasi yang sudah ada," tutur Wahyu.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, bahwa instruksi dari Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat akan dijadikan bahan evaluasi agar mampu membawa Piala Adipura Kencana ke Kota Malang. Dia mengakui berdasarkan hasil penilaian dari Kementerian LHK ada satu tahapan lagi yang belum terpenuhi.
Sedangkan untuk membawa Piala Piala Adipura Kencana bisa dilakukan dengan 2 cara. Pertama adalah mempertahankan Piala Adipura 3 kali berturut-turut. Kedua dengan melibatkan semua aspek lapisan masyarakat untuk melengkapi kekurangan capaian di penilaian sebelumnya.
"Tetapi ada langkah yang bisa dipakai untuk percepatan dengan melibatkan semua aspek lapisan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan program kebersihan yang melibatkan semua masyarakat. Sehingga bisa dinyatakan pemerintah bersama masyarakat bisa bahu membahu menjaga kebersihan lingkungan di daerahnya," kata Rahman.
Soal butuh viral supaya masyarakat lebih paham dia menyadari bahwa bisa ikut berperan aktif secara langsung dengan menjalankan program kebersihan masing-masing dilingkungannya.
"Ya supaya masyarakat bisa ikut berperan aktif bukan secara tidak langsung tapi secara langsung untuk bisa menjalankan program kebersihan masing-masing di lingkungannya. Sehingga maksud pak wali viral supaya bersama sama agar ada gerakan bersih bersih bersama. Semua aspek masyarakat bersama sama membersihkan dan menjaga Kota Malang," ujar Rahman.
Sementara itu, Azmi salah satu warga daerah Sawojajar mengapresiasi raihan Piala Adipura oleh Pemkot Malang. Dia berharap tugas menjaga kebersihan tidak hanya dilakukan oleh DLH dan Pemkot Malang namun juga komunitas dan masyarakat lainnya.
"Kalau kebersihan itu tugas bersama ya. Hidup di Kota Malang ya harus berkontribusi pada lingkungan setempat. Untuk prestasi yang diraih semoga dipertahankan karena Piala Adipura ini kan juga membagakan," ujar Azmi.