Belasan Rumah Warga Rusak Akibat Tanah Gerak, Begini Penjelasan BPBD Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Ia pun menjelaskan, deteksi awal sudah dilakukan BPBD Jombang sejak beberapa tahun silam. Termasuk melakukan penelitian bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
"Deteksi awal BPBD Jombang itu sudah dilakukan pada 2021 akhir. Karena retakan-retakan sudah ada di 2021 akhir. Sehingga di 2022 awal, sudah kita lakukan penelitian bersama dengan ITS untuk membaca dan melihat pootensi longsor yang akan terjadi," tuturnya.
Pepy menyebut saat ini pihaknya, tengah melakukan assessment serta kajian untuk menentukan kemana nantinya warga terdampak bencana itu akan diungsikan.
"Masih kami lakukan assessmet. Ya sementara orang-orang mengungsi. Tapi belum mengungsi resmi, belum mengungsi permanen, karena harus menunggu kami melakukan pengkajian," kata Pepy.
Kajian itu, sambung Pepy juga dipergunakan untuk membuka posko. Bila nantinya memang harus dibuka posko bencana alam.
"Insya Allah, dua atau tiga jam kedepan kita akan melakukan kajian untuk memutuskan kajian membuka posko atau bagaimana," ujar Pepy.
Seperti diberitakan sebelumnya bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Jombang Jawa Timur, pada Kamis 7 Maret 2024 dini hari.