Hindari Truk Putar Arah di Jombang, Bus Sruduk Rumah dan Mobil Hingga Hancur

Evakuasi bus Sugeng Rahayu tabrak rumah
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Sebuah bus Sugeng Rahayu nopol W 7572 UP, menabrak rumah hingga minibus sampai hancur di jalur arteri nasional, yang ada di Jombang, Jawa Timur, pada Selasa 8 Agustus 2023 pagi, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kendaraan minibus yang terlibat kecelakaan lalulintas (lakalantas) dengan Bus tersebut adalah mobil Wulling S 1936 OH.

Akibat peristiwa itu, 4 orang mengalami luka-luka. Diduga penyebab insiden itu, lantaran sopir bus mengindari truk yang hendak putar arah.

Aryono (31 tahun) saksi mata di lokasi kejadian, mengatakan awalnya bus tersebut melaju dari arah timur menuju ke barat atau dari arah Surabaya menuju ke Jombang.

"Bus ini posisinya dari arah Surabaya mau ke Jombang, terus mengindari truk putar balik. Truknya gak ngasi tanda kalau mau putar balik, mengindari, busnya banting setir ke kiri," ujarnya.

Lantaran, bus mengindari tabrakan dengan truk, sopir bus membanting arah kemudi ke kiri, dan manabrak bangunan.

"Terus nabrak pagar sama cucian mobil, iya rumah juga. Selain itu nabrak mobil sama tiang listrik," kata Aryono.

Setelah menabrak, sopir kondisinya terjepit didalam bus. Hingga sopir dan kenek mengalami luka-luka. Beruntung dalam bus itu, hanya ada beberapa penumpang.

"Kenek sama sopir korbannya. Sempat terjepit dua-duanya. Sampai patah tulang. Penumpangnya sedikit gak sampai 10 orang," tuturnya.

"Yang luka, sopir, kenek, penumpang sama kondektur. Penumpang yang luka parah cuman satu, pendarahan otak. Para korban dilarikan ke rumah sakit umum," kata Aryono.

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Anang Setyanto membenarkan adanya peristiwa laka tersebut.

Menurut Anang, akibat laka tersebut ada 4 orang korban luka, dan dilarikan ke RSUD Jombang.

"Untuk korban dari data kami ada 4, sopir bus, kernet sama 2 penumpang," ujar Anang.

Kini kasus laka tersebut masih dalam penanganan unit Gakkum Satlantas Polres Jombang, guna mengetahui penyebab utama terjadinya lakalantas.

"Kronologisnya masih kita dalami," tuturnya.