Satu Wafat, Kemenag Laporkan Kondisi Jemaah Haji asal Jombang Semuanya Sehat
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Setelah meninggalnya satu jemaah haji atas nama Mohammad Solichan (66) warga Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur di Makkah. Kemenag Kabupaten Jombang, melaporkan perkembangan para jemaah haji saat ini di tanah suci.
Kasi penyelenggara haji dan umroh Kemenag Kabupaten Jombang, Ilham Rohim memastikan kondisi para jemaah haji asal Kabupaten Jombang dari seluruh kelompok terbang (kloter) sehat.
"Kondisi haji dari kloter 77, 78, 79, 49, dan kloter 85, alhamdulilah kondisinya sehat walaafiat," kata Ilham, Rabu 5 Juli 2023.
Selain itu, Ilham mengaku para jemaah haji ini sudah menjalani rangkaian ibadah haji di tanah suci.
"Dan beliau (para jemaah haji) telah merampungkan ibadah haji," tuturnya.
Atas meninggalnya salah satu jemaah haji asal Jombang, pihak Kemenag Jombang menghimbau para jemaah haji di tanah suci untuk selalu menjaga kondisi kesehatan tubuh dan staminanya.
"Dari kementrian agama melalui petugas haji menyampaikan pada jemaah haji untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan menjaga diri. Bilamana memang kondisinya kurang sehat segera periksa ke petugas kesehatan," kata Ilham.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mohammad Solichan (66) jamaah haji asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dinyatakan meninggal dunia di Makkah saat menjalankan ibadah haji.
Sebelum dinyatakan meninggal, pihak keluarga yang ada di Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, sempat hilang komunikasi.
Hal ini dikarenakan Solichan sempat kehilangan handphone saat menjalankan ibadah di tanah suci.
Menurut keterangan Fifin Sholfiatin Nur Huda (31 tahun), anak pertama dari Solichan, selama dua hari, pihak keluarga yang ada di Jombang, tidak bisa menghubungi kedua orang tuanya yang ada di tanah suci.
Dan setelah bisa melakukan komunikasi, Fifin mengaku mendapat kabar bahwa ayahnya dalam kondisi sakit. Sehingga menjalani perawatan.
"Jadi dua hari kita gak kontak terus lebaran hari Jumat siang itu baru dapat info bahwasanya bapak itu lagi sakit," tuturnya.
Ia menegaskan, Solichan mengalami sakit saat berada di Musdalifah. Karena, pada saat Solichan berada di Arofah. Ia masih bisa berkomunikasi dan kondisi Solichan sehat bugar.
"Kalau tidak salah mulai dari Musdalifah sakitnya, sebab pas masih di Arofah itu dalam kondisi sehat masih seger gitu," ujar Fifin.
Selang waktu dua hari, sambung Fifin pihak keluarga mendapati, Solichan dalam kondisi yang kurang baik, sampai terlihat berubah drastis.
"Setelah dua hari itu terlihat perubahan drastis, bapak saya terlihat kurus gitu, kurus banget," katanya.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan dokter pada keluarga di Jombang, Solichan di tanah suci, mengalami dehidrasi.
"Katanya kalau versi dokter itu bermula dari dehidrasi, terus asupan makanan tidak bisa masuk, karena setiap makan muntah. Jadi sakitnya mulai hari Rabu, kemudian meninggalnya hari Sabtu jam 12 malam kalau waktu di sini," tuturnya.