Miris! Ruang Kelas SD Negeri di Jombang Tak Layak, Rawan Ambruk

Kondisi ruang belajar di SDN Jombang memprihatinkan
Sumber :
  • Istimewa

Jombang, VIVA – Kondisi ruang kelas di salah satu SD Negeri di Jombang sudah tak layak dan memprihatinkan. Kondisi atap yang rapuh membuatnya rawan ambruk sewaktu-waktu.

Tentu, kondisi ini membuat was-was para guru selama melangsungkan proses pembelajaran. Tampak atap kelas di sana disangga dengan tiang bambu.

Kondisi itu terjadi di SDN Karangpakis 2, di Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Bantuan penyangga bambu pada atap yang rapuh ini terpaksa dilakukan karena pihak sekolah tidak memiliki anggaran untuk perbaikan.

Hal ini dilakukan untuk menunggu rehab yang diberikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang

"Yang penting anak-anak aman dulu," kata Sutin, Kepala SDN Karangpakis 2, Senin 9 Desember 2024.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ada 2 ruang kelas yang disangga menggunakan bambu, yaitu ruang kelas 1 dan ruang kelas 2. 

Hal ini dilakukan setelah sejumlah titik plafon ambrol. Beruntungnya saat itu siswa tidak sedang berada di sekolah. ''Plafonnya ambrol belum setahun ini," ujarnya.

Ia merinci, kerangka bagian atap ruang kelas itu, kondisinya sudah rapuh. Hal itu membuat guru dan wali murid semakin khawatir. 

"Dari luar pucuk atap juga tampak mengkelung, bahkan genteng di beberapa titik sudah tak ada. Apalagi kondisi di belakang kelas, tampak rusak parah," tuturnya.

Situasi semakin menyedihkan saat musim hujan tiba karena mengalami kebocoran hingga mengakibatkan banjir dalam ruang kelas, pada saat proses pembelajaran sering terjadi.

Meski demikian, ia mengaku telah berkoordinasi dengan siswa, jika terjadi hujan sewaktu-waktu meski tengah proses pembelajaran, siswa akan dipulangkan meski belum waktunya. 

"Karena tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan, kami mengajak komite sekolah untuk berdiskusi, hingga akhirnya muncul solusi menggunakan bambu untuk sementara menyangga ruang kelas yang atapnya rapuh," katanya.

Ia menyebut untuk sementara ini ada dua kelas yang yang disangga dengan bambu. Kelas 2 masih ada sisa plafon, sementara kelas 1 atapnya sudah habis diambil untuk keamanan siswa. 

"Upaya bambu pemasangan penyangga dari bambu ini sudah jalan terbaik," ujarnya.

Solusi ini, sambung Sutin merupakan solusi paling baik, karena kalau dipindahkan sementara juga tidak ada ruang pengganti.

"Musala sekolah menjadi musala umum yang biasanya digunakan masyarakat umum. Sedangkan perpustakaan tidak cukup luas untuk menampung 30 siswa," tuturnya.

"Kalau lesehan saya tidak tega, bagaimana penilaian wali murid terhadap kami kalau membiarkan anak-anak belajar lesehan," katanya.

Kondisi ruang belajar di SDN Jombang memprihatinkan

Photo :
  • Istimewa

Ia mengaku telah mencari tenaga kerja untuk melakukan rehab sementara.

"Tapi rehab baru dimulai pada pertengahan desember setelah libur semester. Sehingga pembelajaran siswa tak terganggu," ujarnya.

Untuk rencananya rehab tersebut menggunakan dana talangan karena dana BOS 2024 sudah habis digunakan, sebab bertepatan dengan akhir tahun. 

"Ya rencananya diperbaiki, tukangnya bisa di akhir desember kebetulan pas siswa libur, rencananya ya pakai dana talangan dulu, BOSnya sudah habis," tuturnya.

Setelah dilakukan upaya pemasangan penyangga bambu, Sutin juga melaporkan itu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jombang. Belum dipastikan kapan akan dapat rehab namun sudah dapat respon dari pihak dinas. 

"Saya sudah lapor ke pak Jalal (kasi sarpras bidang pembinaan SD). Katanya segera ditindaklanjuti," katanya.

Ia mengaku bahwa sebelumnya Sutin juga sudah berulang kali mengajukan rehab. Mulai dari pembenahan dapodik, pengajuan proposal tahun 2023, tahun 2024.

"Kepala sekolah yang lama juga sudah pernah mengajukan, tapi belum dapat sampai sekarang," ujarnya.

Sementara itu, pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Wor Windari mengatakan, telah menerima laporan terkait SDN Karangpakis 2 Kecamatan Kabuh yang disangga menggunakan bambu.

"Ya kami telah menerima laporan tersebut," tuturnya.

Ia mengklaim bakal melakukan rehab kepada SDN Karangpakis 2 menggunakan P-APBD tahun 2025 mendatang. Karena untuk APBD 2025 sudah didok.

"Tahun depan (akan diperbaiki) menggunakan P-APBD. Itu karena DAK, dan sekolah yang bakal direhab menggunakan APBD 2025 sudah didok saat ini," katanya.