UMM Jadi yang Terbanyak se-Indonesia Dalam Loloskan Proposal di P2MW
- Dok Humas UMM
Malang, VIVA – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meloloskan 19 proposal pendanaan di ajang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Ini adalah pendanaan dari kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) yang dikirim pada akhri April 2024 lalu.
UMM menduduki posisi pertama capaian proposal yang lolos pendanaan terbanyak di ajang ini. Program seperti ini dianggap bisa mendorong kemandirian mahasiswa dengan wirausaha.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMM, Nur Subeki mengatakan, mahasiswa dapat mengembangkan skill kepemimpinan dalam memanajemen sebuah kegiatan atau usaha. Program besutan Kemdikbud-Ristek ini memang bertujuan untuk mengembangkan usaha mahasiswa yang telah dijalankan dengan bantuan dana pengembangan dan pembinaan. Selanjutnya, mahasiswa yang telah lolos seleksi akan melanjutkan perlombaan di kancah KMI Expo.
Sebagai informasi, Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo merupakan ajang berkumpulnya wirausahawan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk saling berkompetisi dan memperkenalkan produknya. Tahun ini, KMI Expo akan direncanakan diselenggarakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Nantinya, proposal yang sudah didanai akan kami dibina oleh tenaga ahli yang mumpuni. Hal ini agar mereka tak hanya dapat merealisasikannya namun juga menjadi benar-benar menjadi sebuah ladang usaha dan tentunya berharap agar dapat melaju ke KMI Expo,” katanya.
“Banyaknya proposal yang diterima tak lepas dari upaya yang sudah kami lakukan sejak lama. UMM telah mengembangkan dan menjalankan program wirausaha yang tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa ekonomi namun juga semua mahasiswa,” tambahnya.
Program kewirausahaan UMM mendorong mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja secara mandiri dan mendorong pengembangan inovasi. Tak hanya bagi mahasiswa ekonomi, program ini dijalankan di setiap fakultas dengan mengandalkan setiap keahlian mereka.
Misalnya seperti mahasiswa teknik yang memiliki program technopreneur atau mahasiswa pertanian yang memiliki program agropreneur.
Bahkan, program unggulan UMM ini sudah masuk menjadi mata kuliah di berbagai fakultas. Mahasiswa juga diwadahi dengan seringnya bazar yang disediakan di berbagai event seperti wisuda. UMM tak hanya memberikan dukungan dalam bentuk akademik, namun juga memberi dukungan agar mahasiswa mengeksplor bakat minatnya, termasuk di dunia wirausaha. Kampus tak hanya sebagai wadah untuk belajar akademik saja, namun juga menjadi ladang untuk menjalin relasi dan belajar berbagai hal
Berbagai usaha mahasiswa yang berhasil didanai diharapkan tidak hanya berhenti di KMI Expo saja. Tapi benar-benar dilanjutkan sehingga bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Untuk itu, UMM juga tengah merancang pengembangan marketplace yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk menjual produk-produknya. Nantinya, marketplace ini akan dikelola secara khusus oleh UMM dan dapat diakses oleh mahasiswa yang memiliki usaha. Dengan hal ini, semoga usaha mahasiswa tak hanya mandek sampai di tingkat lokal saja, namun juga menyebar hingga pasar ekspor.
“Kita bisa belajar dari rasulullah yang memulai perjalanan dari seorang pedagang menjadi khalifah. Ke depannya mahasiswa UMM juga tak hanya menjadi pemimpin, namun juga pemimpin yang memiliki usaha,” tuturnya.