Dua Pelajar Madrasah di Jombang Teliti Selawat Tibbil Qulub, Ini Tujuannya

FGD membahas selawat tibbil qulub.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jombang, meneliti selawat tibbil qulub. Penelitian ini dilakukan lantaran selawat tersebut, dianggap bisa mengobati kecemasan.

Selain itu, penelitian selawat tibbil qulub ini juga dilombakan dalam lomba karya tulis ilmiah Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) 2023, yang diselenggarakan Kementerian Agama RI.

Kepala Sekolah MAN Jombang, Erma Rahmawati menjelaskan, dalam penelitian yang dilakukan dua pelajarnya itu, pihak MAN Jombang menggelar, forum group diskusi (FGD).

FGD ini, sambung Erma diikuti 60 pelajar, pakar agama, pakar psikologi, kepala Kemenag Jombang, Bupati Jombang, dan Ketua MUI Jombang.

"FGD ini untuk meminta masukan dari pakar-pakar ya, dari ketua MUI, dari pakar psikolog, dari pakar agama, dari kementerian agama, dan beliau Ibu Mundjidah," kata Erma, Senin, 7 Agustus 2023.

Masukan dari pakar ini, lanjut Erma nantinya akan menguatkan hasil penelitian dua pelajar kelas 11 dan 12 terkait efek, dari pembacaan selawat tibbil qulub.

"Agar apa yang diteliti anak-anak tentang selawat tibbil qulub ini, bisa menjadi lebih sempurna. Dan masukkan dari pakar inilah yang nantinya akan membuat kesimpulan anak-anak kita yang membuat penelitian ini. Sehingga penelitian ini lebih baik, dan memiliki dasar dari apa yang para pakar ini sampaikan," ujarnya.

Ia mengaku efek dari pembacaan selawat tibbil qulub ini, dapat menghilangkan rasa cemas. Sehingga pelantun sholawat itu, hatinya bisa merasa lebih tenang.

"Ini untuk menenangkan hati, menghilangkan kecemasan, dan ini mungkin hasil dari praktek dari anak-anak sendiri, karena penilitinya juga mengalami perasaan seperti itu, dan juga dipraktekkan pada anak-anak di asrama," tuturnya.

Ia mengatakan, para pelajar di asrama maupun peneliti selawat tibbil qulub ini, telah membaca secara rutin selawat tibbil qulub.

"Ya dibaca, setiap mereka merasa cemas. Dan kita di madrasah juga mewajibkan anak-anak membaca selawat itu bersama bapak ibu guru," kata Erma.

Ia menjelaskan, penelitian yang dilakukan Hakam Taufiq Imansyah dan Lailatul Fadilah pelajar kelas 11 dan 12 MAN Jombang itu, telah masuk nominasi dalam gelaran MYRES 2023 yang digelar Kemenag RI.

"Proposal penelitian ini masuk di 30 besar MYRES. Yang mengadakan kementrian agama pusat, dari 1806 peserta seluruh Indonesia, kita lolos ke 120, dan dari 120 peserta kita lolos ke 30 besar. Dan 30 besar nanti kami akan berikan full papernya, dan nanti akan dipilih 6 besar yang akan ketemu di Kendari untuk presentasi," ujar Erma. 

Sementara itu, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengapresiasi penelitian dua pelajar kelas 11 dan 12 MAN Jombang, tentang selawat tibbil qulub. Selain itu, Mundjidah mengaku bangga atas riset yang dilakukan oleh dua pelajar tersebut.

"Alhamdulillah dua periset MAN 1 Jombang yang telah memiliki ide berlian mengkaji secara ilmiah sholawat tibbil qulub, dalam rangka merekonstruksi kecemasan yang memang kerap dialami remaja, saya bangga terkait hasil temuan ini," tutur Mundjidah.

Bupati menyebut, selawat tibbil qulub ini tidak hanya untuk mengatasi kecemasan para remaja, tetapi bisa mengatasi masalah kecemasan semua kalangan.

"Ini bisa diperluas semua lapisan masyarakat, dan semua usia. Saya Mundjidah Wahab Bupati Jombang menghimbau kebiasaan membaca sholawat tibbil qulub tidak hanya untuk kalangan remaja, tetapi juga diterapkan di jajaran ASN muslim, dalam instansi pemerintah Kabupaten Jombang, serta kalayak umum," kata Mundjidah.