Puskesmas Ngoro Jombang Layani Persalinan 24 Jam Demi Optimalkan Pelayanan

Puskesmas Ngoro Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pihak Puskesmas membuka pelayanan persalinan 24 jam.

Hal ini dilakukan untuk menunjukkan konsistensi pengabdian para tenaga kesehatan, dan jajaran pengelola Puskesmas yang dinaungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang.

Kepala Dinkes Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, membenarkan bila Puskesmas Ngoro Kabupaten Jombang semakin mengoptimalisasikan pelayanan kesehatan dengan membuka persalinan selama 24 jam. 

"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan Ngoro. Layanan tersebut, sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sejak 1 Agustus 2024 kemarin," kata Hexa, Selasa 17 September 2024.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngoro, dr Didin Sudiana saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, saat ini Puskesmas Ngoro, telah membuka fasilitas persalinan 24 jam.

"Mulai 1 Agustus 2024 telah dibuka layanan 24 Jam untuk persalinan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan serta kegawatdaruratan Obstetri atau kehamilan, persalinan dan nifas," ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bahwa layanan persalinan 24 jam dapat diakses oleh semua pasien, baik pasien umum maupun BPJS Kesehatan. 

Ia pun menegaskan bahwa pelayanan persalinan di Puskesmas juga sudah disosialisasikan ke Masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan melalui bidan desa dan posyandu, sekaligus melalui kader, serta pertemuan dengan lintas sektor wilayah setempat. 

"Harapannya agar dengan sudah di bukanya pelayanan persalinan di Puskesmas Ngoro, masyarakat yang akan bersalin lebih cepat dan mudah mendapat pelayanan yang tepat dan cepat karena lokasi lebih dekat dan tidak harus ke tempat pelayanan persalinan yang lebih jauh," tuturnya.

Tak hanya itu, Didin menegaskan peningkatan pelayanan persalinan 24 jam ini, merupakan bagian dari upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Ngoro.

"Diharapkan masyarakat atau ibu bersalin akan mendapatkan pelayanan yang aman karena bersalin di tempat yang tepat dengan tenaga kesehatan atau perawat, bidan dan dokter yang kompeten," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak dibuka pelayanan persalinan sudah ada beberapa pasien yang ditangani, satu pasien ibu bersalin normal dan ada beberapa pasien yang harus di rujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut atau rumah sakit.

"Sejak kita buka pelayanan persalinan memang sudah ada beberapa pasien yang kami rujuk karena kondisi pasien yang membutuhkan pelayanan khusus, namun dari beberapa pasien yang kami rujuk sudah ada 1 pasien yang benar-benar ditangani di Puskesmas dan berjalan lancar, yang selanjutnya akan kami pantau. Baik kunjungan dari bidan Puskesmas Ngoro atau bidan di Desa, dimana pasien tinggal," ujarnya.

Terpisah, Erna Dwi Yunita, pasien persalinan perdana di Puskesmas Ngoro mengatakan bahwa kualitas pelayanan persalinan di Puskesmas Ngoro termasuk pelayanan yang baik.

"Saya baru saja melahirkan anak kedua saya di Puskesmas Ngoro, pelayanannya sangat baik sekali, mulai dari ibu-ibu bidannya yang baik, fasilitasnya yang lengkap membuat saya merasa aman dan nyaman, anak saya juga sehat," tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa selama bersalin di Puskesmas Ngoro, pihaknya mengaku mendapat penanganan persalinan, namun harus dirujuk ke rumah sakit.

"Dari hamil sampai dengan masa nifas saya mendapat pelayanan disini, akan tetapi karena kondisi tertentu, waktu itu saya harus di rujuk ke rumah sakit," katanya.

"Tidak hanya bidan yang memantau kehamilan dan persalinan saya, juga ada dokter yang memeriksa dan memantau kondisi kehamilan saya, penanganan sebelum rujukan waktu itu juga cepat, diantar dengan sarana transportasi yang disediakan oleh puskesmas serta mendapat pendampingan dari bidan sampai tempat rujukan," ujarnya.