Butuh Waktu 15 Tahun dan 8 Miliar untuk Bangun Desa Wisata di Kabuh Jombang
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Realisasi pembangunan Desa Wisata yang ada di Desa Sumberingin, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur sedikitnya butuh waktu 15 tahun hingga anggaran mencapai Rp8 miliar.
Saat ini, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberingin, sudah mengeluarkan anggaran ratusan juta yang bersumber dari Dana Desa (DD) untuk mengerjakan proyek berkelanjutan tersebut.
Kepala Desa Sumberingin, Imam Rifa'i menjelaskan, proyek pembangunan desa wisata tersebut sudah digagas sejak lama. "Sudah sejak lama gagasan desa wisata itu. Dan kita realisasikan mulai tahun 2023, kemarin," kata Imam, Senin 17 Maret 2025.
Ia menegaskan bahwa pada 2024, anggaran ratusan juta digelontorkan untuk membangun pendopo beserta proses pengurukan lahan.
"Jadi tahun 2024 kemarin kita anggarkan Rp199 juta lebih untuk keperluan membangun pendopo dan item pekerjaan lain, seperti urukan dan pemasangan PJU," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pendopo wisata Desa Sumberingin ini nantinya akan dimanfaatkan masyarakat untuk membuka lapak untuk berjualan.
"Konsepnya nanti pendopo ini jadi tempat kafe untuk berjualan makanan dan minuman bagi pengunjung yang melihat desa wisata," tuturnya.
Ia menyebut pada tahun ini, pihaknya kembali menganggarkan lagi untuk keperluan keramik dan pemasangan pernak pernik taman.
"Yang jelas kita tahun ini anggarkan lagi untuk memasang keramik, serta pekerjaan lainnya, totalnya 70 juta rupiah," kata Imam.
Saat ditanya berapakah jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menjadikan Desa wisata tersebut, ia mengaku berdasarkan site plan yang dibuat desa, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp8 miliar.
Untuk itu, sambung Imam, pihaknya juga berusaha menggandeng investor maupun pengajuan proposal ke pemerintah pusat untuk mewujudkan bangunan desa wisata tersebut.
"Ya kalau sampai jadi sekitar 8 miliar. Waktu yang dibutuhkan sekitar 15 tahun kalau hanya mengandalkan uang dari desa, makanya kita coba menggandeng pihak swasta untuk mau berinvestasi di desa kami," ujar Imam.