Bantu Tragedi Kanjuruhan, UMM Bentuk Tim Khusus Untuk Pendataan Korban
- Istimewa
Malang – Pasca Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu, banyak pihak yang turun tangan untuk membantu para korban. Salah satunya, yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Terkait peristiwa itu, UMM langsung tanggap. Mereka membantu untuk melakukan pendataan terhadap korban. UMM juga berkolaborasi dan terus berkoordinasi dengan Aremania Kampus Putih untuk melakukan pendataan jumlah korban sejak 2 Oktober 2022 lalu.
Koordinator tim pendataan sekaligus Aremania Kampus Putih UMM, Muh. Farhannudin Nur Avif menuturkan bahwa sampai saat ini timnya masih terus mencari data yang valid. Apalagi jumlahnya berbeda antara satu sama lain. Ada yang menemukan bahwa korban meninggal 125 orang, adapula yang 183, bahkan ada yang 200an. Maka, pendataan ulang dengan seksama menjadi hal yang penting.
Selain itu, ia dan tim juga terus mencari korban luka-luka dalam tragedi malam itu. Jumlahnya tentu lebih banyak ketimbang yang meninggal. Ia mengaku bahwa proses pencariannya juga cukup memakan waktu karena lebih rumit.
Farhan, sapaan akrabnya mengatakan bahwa tragedi pilu ini sangat membekas di hatinya. Ia menganggap semua Aremania merupakan saudaranya sendiri. Maka, salah satu upaya yang ia lakukan adalah mencari data valid korban hingga paling akhir. Apalagi banyak anak-anak yang menjadi yatim karena ditinggalkan orangtuanya, padahal niat awal hanya ingin menonton sepak bola.
“Saya juga bersyukur pihak Kampus Putih sangat membantu kami dalam proses ini. Bahkan kemarin juga menawarkan untuk mendirikan posko di UMM. Senantiasa mendukung dan menyediakan alat-alat untuk mempermudah validasi data," kata dia.